
Pelatihan Pewarnaan Alami Kain Tenun bagi Ibu-ibu di Malaka, Gardamalaka.com – Betun, 08/10/2021, Kain Tenun Malaka memang bukan kaleng-kaleng. Proses dan pewarnaannya sangat alami.
Namun, bagaimana kain tenun yang merupakan warisan turun-temurun masyarakat Malaka tersebut bisa dilestarikan? Kesempatan yang mulia ini diinisiatif oleh Ibu Wakil Bupati malaka, Ceicilia Kim mengundang intrusktor khusus dari Kabupaten Belu untuk melatih Ibu-ibu perwakilan dari setiap kecamatan di Malaka untuk dilatih.
Didampingi Instruktur dari Kabupaten Belu, Ibu Irene, sapaan akrabnya melatih dengan sabar dan tekun bagaimana memberi warna alami pada benang-benang putih yang akan digunakan untuk penenunan.

“Kegiaan ini merupakan rangkaian hari pertama pelatihan pewarnaan alami kain tenun bagi Masayarakat Malaka, khusunya Ibu-ibu yang memiliki Skill menenun Kain Adat Malaka,” ungkap Ibu Lia, istri Wakil Bupati Malaka.
Tentunya kegiatan ini sangat bernilai bagi masyarakat Malaka karena ditengah tantangan arus globalisasi ini, anak-anak muda mulai tidak peduli dengan hal-hal yang bersifat lokal, misalnya kain Tenun Asli Malaka. “Kita Harus terus menerus melatih ibu-ibu yang punya Skill menenun agar mereka dapat mewarisi proses alami kain tenun bisa diwariskan kepada generasi muda,” Tegas Ibu Wakil.

Lebih lanjut, kata Ibu Ciecilia, “Pewarnaan Alami ini membutuhkan proses yang perlu ditekuni secara khusus. Maka, saya memanggil Ibu Irene Tefa, dari Kabupaten Belu, agar melatih pewarnaan alami kain tenun bagi masyarakat.”
“Diharapkan, ibu-ibu perwakilan dari setiap kecamatan di Malaka ini setelah pelatihan ini mampu membagikan pengetahuan mereka kepada Masyarakat dari setiap kecamatan. Tentunya mereka akan menjadi “instruktor” bagi teman-temannya di setiap desa, ” ujar Ibu Lia.

Selain dihadiri oleh ibu-ibu perwakilan dari setiap kecamatan di Malaka, Ibu Wakil didampingi ketua tim khusus pemerhati Tenun Asli Malaka yakni Erick Minggus. Hadir pula Ibu Eti selaku penasihat dan humas para ibu-ibu kelompok kain tenun Malaka.
“Kegiatan ini akan berdampak pada Ekonomi Kreative Malaka. Dengan adanya kegiatan ini Masyarakat sadar bahwa ternyata menenun kain Asli Malaka tidak udah, namun dibutuhkan skill dewa. Disinilah nilai lebih Kain Tenun Asli Malaka!,” Tegas Pak Erick Minggus.
Semoga kegiatan di hari pertama ini masyakat mampu membagikan ilmu yang diterimanya serta mewarisi kain tenun asli Malaka kepada generasi penerus.