Embung Saenama Rubuh, Tim Auditor Inspektorat Kabupaten Malaka akhirnya Monitoring dan Lakukan Pendalaman (Foto: GM)
Embung Saenama Rubuh, Tim Auditor Inspektorat Kabupaten Malaka akhirnya Monitoring dan Lakukan Pendalaman (Foto: GM)

BETUN, GARDAMALAKA.COM – Tim Auditor Inspektorat Kabupaten Malaka akhirnya menepati janji mengecek langsung embung yang rubuh di Desa Saenama, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Senin (22/3/2021).

Tim Monitoring yang diketuai Vinsensius F. Seran Sonbay ini juga melakukan pendalaman terkait kerusakan embung tersebut.

Dalam monitoring itu, Auditor Pertama sekaligus Ketua Tim, Vinsensius Sonbay didampingi Daud I. Nubatonis selaku Auditor Pelaksana.

Melalui pesan WhatsApp kepada awak media, Rabu (24/3/2021) Vinsensius mengaku pihaknya diberi surat penugasan untuk memonitoring, dengan maksud melakukan pengamatan visual atas kerusakan bangunan embung dan pengukuran secara terbatas pada beberapa item pekerjaan.

Untuk mendalami, jelas Vinsensius, Tim melakukan klarifikasi kepada para pihak yang berkompeten, yakni Ketua Pelaksana Swakelola Kelompok Tani Oebaki dan PPK Dinas Pertanian Malaka.

“Monitoring dan klarifikasi baru dilakukan kepada Ketua Poktan. Sedangkan PPKnya baru bisa dilaksanakan pada hari Jumat (26/3),” ujar Ketua Tim Monitoring.

Lanjutnya, PPK Dinas Pertanian masih berhalangan karena harus mendampingi pihak Dinas Pertanian Provinsi NTT yang melakukan kunjungan kerja hari ini (Rabu), dan Gubernur NTT pada Kamis (25/3).

Hingga saat ini, imbuh Vinsensius, pihaknya baru sampai pada tahap pengumpulan data dan analisa data, serta perhitungan kuantitatif terbatas sesuai batasan monitoring.

Menurutnya, data dan klarifikasi yang dihimpun menjadi acuan untuk menentukan apakah perlu dilakukan audit atau tindakan lebih lanjut. “Itu akan dituangkan dalam laporan hasil monitoring,” katanya.

“Berdasarkan klarifikasi dengan kedua belah pihak, dan pengujian secara terbatas ini kita menilai kemungkinan kerusakan, pertimbangan aspek manfaat, serta komitmen masing-masing  pihak, terkait kerusakan embung tersebut,” jelas Vinsensius.

Informasi dihimpun, Ketua Kelompok Tani bersama masyarakat mulai memperbaiki kerusakan embung pada Senin (22/3).

Data yang diperoleh media ini, salah satu kemungkinan penyebab kerusakan adalah adanya kayu pancang yang dipasang dekat saluran pengambilan yang dibuat sendiri oleh Poktan Oebaki untuk menghambat kotoran masuk ke dalam embung saat hujan.

Tak dinyana, debit air yang besar meluap melalui bagian kiri dan kanan saluran sehingga menghantam pasangan batu dinding embung bagian depan.

Menurut penyampaian Tim Monitoring, kondisi tanah kemungkinan ikut berpengaruh. Sedangkan kemungkinan lain yang sementara dianalisa adalah komposisi pasangan yang mungkin tidak sesuai atau kekurangan volume.

Analisa kemungkinan kedua ini berdasarkan hasil klarafikasi para pihak dan perhitungan secara kuantitif terbatas secara uji petik.

“Jadi kita pada tataran pengumpulan data dan analisa, dengan pertimbangan dari sisi ketentuan dan tetap memberi penekanan pada aspek manfaat,” papar Vinsensius.

Dirinya berharap, pada Jumat (26/3) pihaknya bisa merampungkan proses klarifikasi bersama PPK Dinas Pertanian Malaka.

“Setelah klarifikasi, bisa kami finalkan laporan hasil monitoring untuk diserahkan ke Plh. Bupati Malaka atau paling lambat hari senin depan ini,” tutupnya. (Tim/GM/Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here