
Hari Pertama jadi Guru, Frater Luis Diaz; Menjadi Guru itu Seni, Gardamalaka.com –Menjadi seorang guru, itu seni. Guru berarti diGUgu dan ditiRU. Hal ini diungkapkan oleh Frater Adrianus Luiz Dias, Frater TOP Paroki Santa Maria Fatima Betun, saat pertama kali sebagai guru di SMPK Sabar-Subur, Santo Thomas Aquinas Betun, Malaka.
Frater Luiz, yang akrab disapa LD itu, diantar langsung oleh Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Liurai Malaka, Rm. Yanto Bere, Pr dan diterima langsung oleh Kepala SMP Sabar-Subur Betun, Rikardus Siki, S.Fil.
Dari raut wajahnya, Alumnus Fakultas Filsafat Unwira Kupang tahun 2020 itu, nampaknya senang atas kepercayaan dari pihak Yayasan, kepada dirinya. Terpancar dari raut wajahnya, kalau dirinya bakal benar-benar komitmen menjadi pengajar dan pendidik di SMP Sabar-Subur Betun.

Walaupun Frater Luis berkelakar bahwa dirinya sebetulnya cukup mengalami kesulitan karena tidak belajar khusus sebagai seorang guru, tetapi ilmu filsafat yang dipelajari bakal digunakan untuk membedah materi yang dipercayakan kepadanya.
Frater Luis, dipercayakan mengasuh mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), kelas VII-IX.
Ketika dikonfirmasi, Rm. Yanto Bere, Pr, selaku Ketua Yayasan, mengatakan bahwa benar, dirinya sebagai Ketua Yayasan, setelah berkonsultasi dengan Pastor Paroki Santa Maria Fatima Betun, Rm. Edmundus Sako, Pr, Frater Luis dipercayakan tugas tambahan sebagai guru di SMP Sabar-Subur Betun, dengan tetap memperhatikan tugas-tugas sebagai Frater TOP di Paroki.
Walaupun dalam situasi pandemi covid-19, namun Frater yang juga hobby musik dan bernyanyi itu, mengutarakan niatnya untuk menempuh cara-cara kognitif dan akademik untuk tetap menyalurkan ilmunya, sekalipun via Belajar Dari Rumah (BDR), sekaligus menyalurkan bakat yang dimilikinya dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, kalau nanti situasi memungkinkan.
Proficiat Frater Luis Diaz. Jadilah guru yang baik, untuk diGUgu dan ditiRU