BETUN, GARDAMALAKA.COM –  Dirgahayu! Genap satu tahun Gardamalaka.com berkiprah menjadi media online di Malaka dan NTT serta Indonesia pada umumnya. Sejumlah harapan disematkan agar Gardamalaka terus semangat berkarya.

Pers berperan besar dalam mendorong partisipasi masyarakat dan menjaga kondisi bangsa dalam keadaan kondusif. Pers sebagai pilar demokrasi keempat menjadi komitmen kuat para insan pers.

Dalam momentum peringatan satu tahun berdirinya Gardamalaka.com, Jumat (29/1/2021) banyak ucapan, harapan dan doa disertakan menemani perjalanan menuju tahun kedua. Salah satunya dari jurnalis anti korupsi, Oktovianus Seldy UB.

“Dirgahayu Gardamalakam.com ke-1, semoga selalu terdepan dalam menyajikan berita-berita paling aktual, cepat, dan tepercaya. Juga terus menjadi referensi informasi yang inspiratif dan memperkuat optimisme,” ujar Pegiat Anti Korupsi NTT ini kepada redaksi Gardamalaka, Jumat (29/1).

Seldy menambahkan, di usia yang pertama ini, sebagai media siber di Malaka, semoga pula memanfaatkan momentum istimewa ini untuk terus mematangkan diri, terus berkarya, semakin kreatif dan inovatif.

“Salam semangat dan sukses rekan-rekan Gardamalaka!” sambungnya.

Sebagai pegiat anti korupsi dan jurnalis anti korupsi Seldy mendoakan agar gardamalaka selalu mendukung pemberantasan korupsi di Malaka dan NTT. Semoga selalu ter-update dan selalu mendukung penegak hukum.

“Gardamalaka, nurani suara umat, semoga maju dan sukses terus,” ucap Seldy Berek, Yang juga meminta Polda NTT segera atensi kasus penganiayaan terhadap Pemred Gardamalaka, Bojes Seran.

Ditambahkan Seldy, media sebagai agen sosialisasi informasi bagi masyarakat dituntut untuk mengedepankan profesionalisme dan idealisme, karena tanpa itu media akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat.

“Begitu juga pihak kepolisian harus profesional, jika menyidik kasus tebang pilih maka masyarakat akan tidak percaya terhadap pihak kepolisian dalam menyidik satu kasus. Khusus untuk kasus penganiayaan terhadap wartawan gardamalaka, Bojes Seran, polisi diharapkan segera menuntaskannya,” papar Seldy.

Ia menyatakan, Kapolda NTT juga mengetahui. Segala sesuatu, baik demokrasi ataupun kegiatan pemerintahan, perlu juga kontrol serius dari insan pers, karena tanpa kontrol pers yang sehat akan sangat membahayakan negara termasuk bangsa Indonesia.

“Bapak Kapolda NTT tentu mengetahui, kami jurnalis sangat taat pada hukum. Buktinya saya (Seldy, red), karena giat lawan korupsi akhirnya saya dilaporkan oleh anggota Polres Malaka,” tegas Seldy sembari menanyakan kenapa kasus kekerasan terhadap wartawan kok jalan di tempat, ibarat mobil kehabisan bensin.

Menurut dia, selain butuh profesional dalam bertindak, kasus kekerasan terhadap wartawan yang masih mandek, termasuk kasus mega Korupsi bawang merah Malaka, masih menjadi tantangan yang besar bagi penyidik Polda NTT.

“Seharusnya penyidik Polda dan Polres Malaka kita sejalan dan satu suara untuk anti korupsi. Perlu kita gaungkan bersama demi kepentingan masyarakat,” pungkasnya. (Jes/Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here