
BETUN, GARDAMALAKA.COM – Penanganan Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) di Kabupaten Malaka terlihat diam, warga mengaku kecewa. Tim gugus tugas penanganan Covid-19 pun diminta mencermati dengan teliti perkembangan peta zona risiko dari waktu ke waktu.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dikepalai Bupati Malaka itu diminta harus bekerja cepat dan terukur, jangan diam membisu.
Demikian disampaikan Oktavianus Seldy Berek, warga Desa Litamali, Kecamatan Kobalima, yang juga merupakan jurnalis aktif di kabupaten Belu dan Malaka, kepada wartawan di Betun, Kamis (14/1/2021).
Warga dan Jurnalis ini mempertanyakan, ke mana saja Dana penanganan Covid-19 di Kabupaten Malaka yang mencapai Rp 20,6 miliar itu.
Menurut pengamatannya, penangan covid-19 saat ini di Malaka terlihat begitu diam, walau kini bisa dikatakan zona merah.
Seldy -demikian sapaan akrabnya- berharap, tim gugus tugas tidak terjebak dalam urusan administrasi yang bisa memperlambat kerja.
“Di mana Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Malaka yang juga Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH?” tanya Seldy.
Jurnalis anti korupsi ini mengatakan, gugus tugas harus bekerja progresif, fokus, memiliki indikator kerja, dan timeline yang jelas.
“Harus langsung kerja, lakukan terobosan, dan jangan sampai terjebak pada urusan administrasi atau birokrasi,” kata Jurnalis Seldy.
Dirinya menilai, saat ini tidak ada transparansi informasi dari pemerintah terkait wilayah sebaran virus corona.
Ditambahkannya, masyarakat butuh informasi utuh untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran diri.
“Petakan dengan jelas dan informasikan pada masyarakat agar tidak terjadi kepanikan,” ujarnya menutupi. (Sbk/Tim)