BETUN, GARDAMALAKA.COM – Pasca kebakaran rumah warga pada Kamis (19/11/2020) silam, pemerintah Desa Lakekun Utara (Lakut) Kecamatan Kobalima Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) belum menunjukkan tanda-tanda ingin memberi santunan.

“Terkait rumah warga yang ludes terbakar, hingga kini tidak ada kepedulian baik dari Lemerintah Desa (Pemdes) maupun Pemerintah Kabupaten Malaka,” demikian disampaikan Delvinus saat ditemui wartawan di kediaman keluarganya, Minggu (10/1/2021), di dusun Welaus B.

Delvinus mengakui, sejak dua bulan pasca kebakaran, baik pihak Desa maupun dari dinas terkait tidak pernah memperhatikan mereka terkait musibah yang menimpa dirinya dan keluarga.

“Hanya ada bantuan dari Dinas Sosial berupa terpal, kain panas, seragam sekolah (SD) 2 pasang, termos nasi, tacu (kuali), dandang, dan kebutuhan dapur lainnya,” ujarnya.

Sejak kejadian, Delvinus bersama keluarganya tinggal di rumah adat (suku Bei Nak) bersama sanak familinya dan tinggal bersama dalam satu rumah sebanyak 4 Kepala Keluarga (KK).

Delvinus mengaku, dirinya merasa kesal dan kecewa dengan pihak desa yang sampai saat ini tidak memberi respon terkait musibah yang menimpa dirinya dan keluarga, bahkan pasca kebakaran, tidak ada rasa empati dari Pemerintah Desa Lakut.

“Saya Kecewa, kesal, seolah saya dianggap tidak sebagai warga desa Lakekun Utara,” ujarnya.

Hingga kini, keluarganya hanya dibantu oleh pihak swasta dan perkumpulan seperti Legio Maria, Koperasi TLM dengan bantuan ala kadarnya dan menghibur keluarganya.

Sementara itu, Kakak Delvinus, Marselinus Koli, sebagai keluarga yang menampung adiknya, turut kesal dengan pihak pemdes.

Dirinya mengaku, sudah hampir dua bulan adiknya bersama isteri dan anak tidak diperhatikan.

“Saya sebagai kakak merasa kecewa, karena selama hampir dua bulan ini adik saya bersama isteri dan anak-anak kewalahan, karena mereka tidak punya apa-apa pasca kebakaran, hanya pakaian di badan saja, semuanya habis terbakar”, tutur Marselinus.

Marselinus menambahkan, dirinya sangat menyayangkan dan menilai pemerintah seolah tutup mata dan telinga, sebab kata Marselinus, adiknya hanyalah seorang petani yang tidak mempunyai penghasilan tetap.

“Semoga pemerintah Desa dan dinas terkait bisa melihat dan turut merasakan musibah yang menimpah adiknya dan keluarga,” harapnya.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Lakut, Ignasius Bau, S.H, saat dihubungi via pesan WhatsApp pada Minggu (10/1/2021) malam, menanyakan terkait upaya yang dilakukan Pemdes terkait musibah (kebakaran) yang dialami Delvinus Mau Ati, dirinya menyampaikan bahwa sudah membantu melaporkan bersama korban ke dinas terkait untuk meminta bantuan.

“Kemarin saya sudah membantu buat laporan bersama korban ke dinas terkait untuk mohon bantuan”, jawab Kades Ignasius Bau.

Ketika ditanyai mengenai adanya upaya lain yang dilakukan Pemdes terkait musibah yang menimpa warganya, Kades Ingnasius menjawab bahwa pihaknya masih mengecek petunjuk teknis dari Pemerintah.

“Ya Kita lihat dulu petunjuk teknis dari pusat, apa bisa atau tidak, karena tahun ini dana desa hanya untuk pemulihan ekonomi masyarakat saja lewat bentuk kelompok untuk didanai. Hal ini terjadi krn covid tahun kemarin,” pungkas Kades Lakut. (FCS/Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here