
BETUN, GARDAMALAKA.COM – Advokat muda kelahiran Kabupaten Malaka, Yulianus Bria Nahak S.H., M.H menghimbau masyarakat Malaka untuk cerdas memilih pemimpin, menghindari terjadinya praktik politik uang oleh oknum tertentu karena dinilai bakal melahirkan pemimpin bobrok.
Hal ini diungkapkannya, Jumat (4/12/2020) di saat-saat akhir masa kampanye pasangan calon (paslon), lantaran cinta dan kerinduan akan hadirnya perubahan di Malaka.
“Menjelang PILKADA tahun 2020 masyarakat harus konsisten memilih pemimpin, karena pemimpin yang bobrok lahir dari masyarakat yang bobrok; sehingga masyarakat harus pintar untuk memilih pemimpin yang betul-betul berkerja untuk rakyat 5 (lima) tahun ke depan, bukan sekedar nyanyian manis di atas panggung politik; setelah dipilih lalu lupa apa yang diucapkan sebelumnya,” beber Yulianus Bria Nahak.
Kandidat Doktor ini menegaskan, setiap bakal calon sudah tentu memiliki trik berpolitik yang macam-macam. Bahkan terkadang apa yang diutarakan setiap bakal calon tidak sesuai dengan kemampuannya.
“Sehingga setelah dipilih bingung sendiri apa yang mau dia kerjakan terlebih dahulu, dan bahkan program kerjanya tidak sesuai dengan Visi dan Misi-nya,” tambah Advokat muda ini.
Dirinya berpesan agar masyarakat tidak terlalu terlena dengan apa yang diucapkan bakal calon.
“Karena bakal calon sudah pasti ada trik untuk mencari perhatian rakyat; rakyat harus pintar-pintar memilih, apalagi dibeli,” ujar Advokat yang sudah ‘melanglang buana’ itu.
Ditambahkannya, masyarakat juga harus menghindari politik uang (Money Politic) apabila masyarakat menginginkan pemimpin yang betul-betul bekerja untuk rakyat, karena politik uang merupakan kejahatan yang sangat luar biasa.
“Politik uang ini bisa dikategorikan bentuk atau janji agar menyuruh orang untuk tidak menjalankan hak memilih, agar ia menjalankan hak memilihnya dengan cara-cara tertentu,” jelas Yulianus.
Menurut Pengacara muda yang sedang melanjutkan studi Doktoral ini, politik uang merupakan hal yang bisa juga melahirkan pemimpin yang bobrok jiwa kepemimpinannya.
“Sangat disayangkan apabila masyarakat terlena dengan calon-calon pemimpin yang menggunakan trik politik semacam ini,” tutup Pengacara muda ini sebagai catatan di akhir masa kampanye 2020. (Jes/Red)