
KEFAMENANU, GARDAMALAKA.COM – Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Timor (Unimor) menjadi peserta Seminar Internasional Kebahasaan dan Kesastraan dalam rangka acara puncak Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2020 yang diselenggarakan Kantor Bahasa Provinsi Maluku bertajuk “Menjalin Indonesia dari Maluku”.
Acara ini ditayangkan, Senin (5/10/2020) pukul 11.00 -18.10 WIT secara daring, dan menghadirkan beberapa pembicara handal dalam bidangnya, yakni Prof. E Aminudin Aziz, M.A., Ph.D (Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa), Dr. Ir. Insun Sangadji, M.Si (Plt. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku), Dr. Surya Suryadi, M.A (Universitas Leiden-Belanda), Dr. Obing Katubi, M.Hum (Peneliti PMB Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), serta Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum (Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia – Pusat).
Acara tersebut menampilkan Sahril, S.S., M.Pd (Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku) sebagai moderator, dan dibuka oleh Gubernur Provinsi Maluku, Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Muraid Ismail, S.H.
Informasi yang dihimpun, sebanyak 83 mahasiswa aktif pada PBSI FIP Unimor menjadi peserta dalam kegiatan ini. Para mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa PBSI yang memprogram mata kuliah “Sejarah Sastra Indonesia” dan “Kritik Sastra” yang diampu oleh Uman Rejo, S.S., M.Hum.
Tidak tertutup kemungkinan, terdapat mahasiswa PBSI Unimor lain yang juga berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Menurut dosen pengampu, Uman Rejo, ada tujuan mendasar yang mengharuskan mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan seminar internasional kebahasaan dan kesastraan ini.
Pertama, mahasiswa mampu memahami peran serta kantor bahasa dalam perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
Kedua, dapat mempertemukan secara daring mahasiswa PBSI Unimor dengan beberapa pengkaji bahasa dan sastra Indonesia yang handal dan berpengalaman dalam bidangnya.
Ketiga, mahasiswa dapat mendapat kolega baru yang memiliki minat penelitian dalam bidang bahasa dan sastra, baik sebagai peserta atau pemakalah.
Keempat, mahasiswa memperoleh wawasan pengetahuan dan gagasan baru berkait dengan perkembangan bahasa dan sastra Indonesia saat ini.
Kelima, mahasiswa PBSI Unimor dapat melakukan kolaborasi dengan peserta lain untuk diskusi berkait tentang bahasa dan sastra secara lanjut.
Keenam, melatih mahasiswa untuk berpikir kritis berkait tentang perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
Ketujuh, menambah pengetahuan mahasiswa tentang khasanah kebudayaan Indonesia, mulai dari yang regional atau kedaerahan, nasional, bahkan yang telah dikenal dalam kancah internasional.
Kedelapan, mahasiswa dapat semakin nasionalis dan multikultural, baik dalam pengetahuan maupun sikap yang dicerminkannya.
Kesembilan, mengajak mahasiswa untuk menggunakan seluruh potensi literasinya secara bijak khususnya yang berkaitan dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini.
Kesepuluh, mahasiswa yang menjadi peserta kegiatan ini akan mendapat sertifikat elektronik dari Kantor Bahasa Provinsi Maluku Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Keterlibatan mahasiswa PBSI FIP Unimor dalam kegiatan ini tidak sia-sia. Selain pemakalah utama, terdapat 23 makalah dari instansi berbeda lolos seleksi.
“Ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan kompetensi keterampilan mahasiswa PBSI Unimor,” ujar Uman Rejo.
Ia menyebutkan, ada pemakalah yang berasal dari Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Institut Agama Islam Negeri Ambon, Universitas Pattimura Ambon, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Universitas Sebelas Maret, Universitas Pancasakti Tegal, Institut Agama Islam Negeri Madura, Universitas Iqra Buru, Balai Bahasa Provinsi Papua, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, STKIP Al Hikmah Surabaya, dan Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Maluku.
Uman berharap, kegiatan ilmiah seperti ini dapat memberi hikmah dan kontribusi bagi mahasiswa asuhannya, menambah pengetahuan mereka, semakin semangat dan gigih dalam mendalami perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
“Selain itu, mahasiswa semakin cinta dan mantap dalam menekuni bidang, sehingga dapat memperkaya kompetensi yang dipilihnya,” pungkas dosen pengampu mata kuliah bidang Susastra di PBSI Unimor ini. (JL/Red)