BETUN, GARDAMALAKA.COM – Tim relawan penjaga posko Covid-19 pertanyakan kinerja Penjabat Kepala Desa Saenama Kecamatan Rinhat terkait pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga terdampak Covid-19 dan pembayaran honor relawan penjaga posko.
Pasalnya, pembagian BLT tahap I dan II disertai pembayaran honor untuk penjaga posko, akan tetapi masuk pada tahap III tidak ada pembayaran untuk penjaga posko.
Hal ini sontak menimbulkan ketidakpuasan bagi 16 relawan yang bertugas menjaga posko.
“Kami yang tergabung dalam relawan penjaga posko Covid-19 ingin tahu kejelasan saja dari Penjabat Kepala Desa Saenama, kenapa sampai pembagian BLT tahap III ini kami relawan tidak dibayar?,” kata relawan Covid-19, Jefri Bria Warga Saenama kepada awak media ini melalui telefon seluler, Senin (3/8/2020).
Menurutnya, setiap kali penerimaan BLT tahap I dan tahap II selalu ada honor untuk penjaga covid19.
“Tapi tahap III tidak ada (honor), tanpa alasan yang jelas,” ungkap Jefri.
Diakuinya, ada 16 orang penjaga posko yang terbagi di dua titik posko yang sudah ditentukan bersama.
Jefri menjelaskan, tahap I BLT pihaknya mendapat Rp. 150.000/orang. Pada tahap II diberikan Rp. 250.000/orang.
“Kemudian, pembagian tahap III, kami penjaga posko tidak ada (mendapat honor)?,” tohok dia.
Penjabat Desa Saenama, Brinsyna Elfrida Klau ketika dikonfirmasi media via pesan WhatsApp, Kamis (6/8) menjelaskan, untuk pencairan tahap III Covid-19 hanya sebesar 10% dan tidak untuk biaya relawan.
“Dan kita bayar sesuai dengan yang tertuang di dalam dokumen,” jelas Frida.
Frida Klau, yang juga menjabat sebagai Kadis Kominfo kabupaten Malaka, pun menambahkan bahwa honor penjagaan posko Covid-19 hanya pada tahap I dan II, sedangkan tahap III tidak ada.
“Untuk mereka yang relawan penjaga posko Covid-19 itu sudah dibayar di tahap I dan tahap II; tahap III untuk relawan tidak,” ujarnya mengakhiri. (Jes/Red)
