Arnoldina Mariana Hoar Bria, S.Ag - Pengawas Sekolah Muda Pendidikan Katolik Tingkat TK/SD Pada Kantor Kementerian Agama Kab. Malaka
Arnoldina Mariana Hoar Bria, S.Ag - Pengawas Sekolah Muda Pendidikan Katolik Tingkat TK/SD Pada Kantor Kementerian Agama Kab. Malaka

PERLUNYA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH BERBASIS TIK DI SMP NEGERI BADARAI MASA PANDEMIC COVID-19

Oleh: Arnoldina Mariana Hoar Bria, S.Ag*

*) Pengawas Sekolah Muda Pendidikan Katolik Tingkat TK/SD Pada Kantor Kementerian Agama Kab. Malaka

GARDAMALAKA.COM – Mewabahnya pandemic novel coronavirus disease 2019 (covid-19) mengakibatkan lumpuhnya pembelajaran tatap muka di setiap lembaga pendidikan formal. Tidak terkecuali Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Badarai.

Untuk itu, diperlukan adanya sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa dan guru mencapai tujuan pembelajaran di tengah pandemic covid-19. Pertanyaan kita: Sistem pembelajaran apa yang cocok? Bagaimana dan Apa manfaatnya bila itu diterapkan?

Gambaran Umum SMP Negeri Badarai

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Badarai merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama yang berada di Desa Badarai Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Letaknya sangat jauh dari keramaian karena berada persis di pantai laut selatan pulau Timor.

Sekolah ini juga merupakan salah satu sekolah yang berusaha untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan segala keterbatasannya.

Tidak adanya gangguan bunyi kendaraan bermotor dan adanya angin sepoi-sepoi dari arah pantai menjadi pendukung tersendiri dalam kegiatan pembelajaran.

Sekolah ini mememiliki 15 tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang semuanya berijazah sarjana dengan rincian: 1 orang menjabat sebagai Kepala sekolah, 11 orang sebagai guru/pendidik dan 2 orang sebagai tenaga administrasi.

Walaupun banyak keterbatasan yang dialami oleh sekolah dalam penerapan pembelajaran Jarak Jauh berbasis teknologi informasi dan komonikasi (TIK) tetapi semangat para warga sekolah dalam hal ini Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi dan Peserta Didik/ Siswa tidak menurun.

Teknologi Pembelajaran Jarak Jauh

Teknologi pembelajaran merupakan usaha sestematis dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan kombinasi sumber manusia dan non manusia agar belajar dapat berlangsung efektif.

Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Di sini Kepala Sekolah, guru dan siswa dituntut untuk mampu menguasai Informasi dan Teknologi sehingga dapat mengelola aktifitas belajar di rumah.

Guru juga dituntut untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang siswa dan bagaimana mereka belajar sehingga membantu guru dalam merancang pengalaman belajar jarak jauh yang lebih baik.

Guru juga harus memiliki keahlian yang cukup untuk memanfaatkan teknologi yang ada, sehingga lebih optimal dalam penyampaian materi kepada siswa.

Untuk meningkatkan layanan pendidikan di masa pandemi covid-19 perlu diterapkan Aplikasi Pengelolaan Pembelajaran yang bisa menjangkau seluruh warga sekolah seperti Learning Management System (LMS) atau lebih tepatnya pembelajaran yang tidak terbatas pada ruang dan waktu.

Mengapa harus LMS?

LMS adalah sebuah aplikasi software yang dapat membantu merencanakan, mengimplementasikan sebuah proses pembelajaran.

LMS memungkinkan pemilik atau pembuat couse untuk memanage, menyampaikan, dan memonitor para muridnya. LMS memadukan antara kursus tradisional dengan media digital dan alat interaktif meliputi kursus online, virtual live sessions dan forum diskusi.

LMS dapat mengurangi biaya (biaya pembelajaran online cenderung lebih murah), meningkatkan efektifitas pemanfaatan waktu, karena LMS dapat diakses secara online dari mana saja dan tetap memiliki kualitas pembelajaran yang baik.

Dukungan Pemerintah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah banyak menyelenggarakan program Pembelajaran Berbasis TIK dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru dalam hal penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) guna mendukung tercapainya model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan tuntutan abad 21.

Hal ini sejalan dengan harapan besar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan berdaya saing tinggi.

Selanjutnya berdasarkan panduan pembelajaran jarak jauh bagi guru selama sekolah tutup dan pandemic covid-19 dengan semangat merdeka belajar yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 dijelaskan tentang peran guru di masa pandemic sebagai berikut: membantu siswa mengahadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemic, melibatkan siswa untuk terus belajar meskipun kegiatan normal sekolah terganggu.

Tujuannya adalah memandu pengambilan keputusan yang cepat untuk memulai dan melaksanakan pembelajaran yang berkelanjutan, mendorong kolaborasi orang tua, guru, murid, untuk berdaya belajar dalam mengahadapi situasi darurat akibat wabah virus corona, memastikan anak mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak.

Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar di masa pandemi covid-19 masih terdapat kendala dan banyak hambatan yang ditemui khususnya dalam Pembelajaran Jarak Jauh.

Hambatan tersebut, antara lain masih kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang memadai di bidang teknologi dan hampir semua guru belum memahami tentang teknologi informasi dan komunikasi.

Tantangan lainnya adalah sekolah belum memiliki sarana dan prasarana atau perangkat lain yang mendukung pembelajaran jarak jauh seperti perangkat komputer, HP android dan tidak adanya jaringan internet.

Selain sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai ekonomi orang tua siswa juga turut mempengaruhi pembelajaran jarak jauh tersebut.

Langkah Yang Ditempuh

Berdasarkan kenyataan di atas, Kepala Sekolah dan guru mencoba menerapkan Pembelajaran jarak jauh di masa pandemic covid-19 ini dengan tugas yang diberikan kepada siswa secara offline untuk dikerjakan di rumah masing-masing dengan dipandu oleh guru mata pelajaran yang akan berkunjung ke rumah siswa secara bergilir.

Namun cara seperti ini dirasa sangat tidak efektif sehingga perlu diterapkan aplikasi Learning Management System (LMS) di SMP Negeri Badarai. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here