KUPANG, GARDAMALAK.COM – Status Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan sudah mencapai 92 orang. Meski demikian, hingga saat ini belum ada seorang pun yang positif Covid-19 (berharap tidak akan ada yang positif) dan membuat NTT masih terhindar dari Zona Merah penanganan Covid-19.

Berdasarkan penyampaian Ketua DPD Pospera NTT, Iant Lily, Selasa (24/3/2020) dijelaskan, berbagai antisipasi sudah dilakukan oleh pemerintah provinsi, walikota, maupun pemerintah kabupaten, misalnya menghimbau masyarakat agar tetap di rumah, menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, serta beberapa kabupaten mulai menyemprotkan disinfektan.

“Begitu pula, pemprov NTT menyiapkan dana 60 miliar untuk penanganan virus corona. Beberapa kabupaten pun sudah mulai ancang-ancang untuk menyiapkan dana miliyaran rupiah bagi pencegahan Covid-19. Wow, Fantastis, bukan?”, ujarnya.

Tambah dia, “tentu semua langkah pada prinsipnya baik tapi belum tentu tepat guna. Kita harus tahu bahwa Covid-19 tidak menular lewat udara”.

Iant menjelaskan, Virus corona hanya menularkan dari manusia ke manusia. Umumnya penularan terjadi karena adanya kontak fisik antara seseorang yang berkunjung ke luar negeri ataupun daerah yang masuk dalam zona merah.

“Jika kita mau jujur bahwa pemerintah hari ini, baik pusat maupun lokal sudah membatasi perjalanan dinas para ASN maupun pejabat. Tentu, untuk konteks NTT akan sangat mudah kita bisa mendeteksi siapa yg masuk daftar ODP, PDP maupun yg positif Covid-19. Saya usulkan beberapa langkah efektif dan tepat guna untuk penanganan Covid-19 di NTT”, pungkas Ketua Pospera NTT.

Berikut langkah penanganan Covid-19 menurut yang ditawarkan Pospera NTT.

  1. Pemerintah Provinsi NTT, POLDA dan DANDIM bekerjasama untuk mengawal setiap akses perjalanan udara dan laut. Gunakan alat pengukur suhu tubuh dan gunakan alat tes rapid Covid-19 untuk bisa mendeteksi pengunjung yang datang ke NTT; dengan perketat pengunjung yang keluar masuk NTT akan mempermudah kita mengetahui orang yang berpotensi virus corona maupun dapat membatasi luasnya penyebaran Covid-19. Atau paling ekstrem adalah tutup bandara dan pelabuhan di NTT.
  2. Pemerintah atau pihak medis fokus pada penanganan ODP yang sudah terdata, dan pastikan ODP yang diisolasi di rumah agar tidak bepergian.
  3. Pastikan kelengkapan peralatan medis bagi tim dokter dan perawat di RS yang ada di NTT.
  4. Di libur 14 hari ini, kita sebagai warga masyarakat saling bahu membahu untuk menjaga rumahnya, menjaga kondisi fisiknya, mengurangi bepergian ke keluarga atau teman dan bersama-sama dukung dan doakan para medis menangani ODP di RS maupun yang isolasi di rumah.
  5. Libur 14 hari ini, untuk aktivitas kumpul-kumpul, arisan, seminar, pernikahan, ibadah gereja dan masjid berhenti sementara. Bersabar saja, hanya 14 hari kok!

Jika semua ini kita lakukan maka kita semua akan menjadi pahlawan untuk mencegah dan menghapus virus corona dari bumi NTT tercinta ini, tanpa ada yg “pukul dada” bahwa dialah pahlawan untuk memberantas Covid-19.

Dan di situasi bencana kemanusiaan ini, semoga tidak ada yang jahil menimbun sembako, menimbun alat-alat kesehatan (masker, hand sanitizer, dll) maupun bermain anggaran yang fantastis dengan program-program yang tidak tepat guna.

Salam Juang. Rakyat menjadi Pahlawan.

#bersamaperangicovid19 #nttbisa #Indonesiapastimenang.

Penulis: Jes (Red)

BACA JUGA:
Bukan Disebabkan Virus Corona, Seorang Pria di Tiongkok Dikabarkan Meninggal Karena Virus Baru Ini

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here