Ilustrasi (Foto: pixabay)

TIONGKOK, GARDAMALAKA.COM – Baru saja sedikit “bebas” dari virus mematikan, corona (Covid-19), warga Tiongkok kembali dipanikkan dengan kematian seorang pria asal Provinsi Yunnan setelah positif terinfeksi virus baru, hantavirus.

Pria tersebut, seperti dilaporkan Global Times, meninggal ketika sedang dalam perjalanan pulang ke Provinsi Shandong untuk bekerja menggunakan bus sewaan, Senin (23/3/2020).

Sebagai langkah antisipatif, 32 penumpang lain di dalam bus yang ditumpangi pria tersebut ikut dites.

Kematian pria tersebut menjadikan hantavirus tren di media sosial. Masyarakat panik dan menganggap virus ini sebagai bentuk lain dari Covid-19 yang akan menjadi pandemi baru.

Sumber: Twt @globaltimesnews

Menurut sumber, Selasa (24/3/2020) Centers for Disease Control and Prevention (CDCP) menjelaskan, hantavirus adalah keluarga virus yang disebarkan tikus. Virus ini dapat menyebabkan bermacam-macam sindrom penyakit pada manusia di seluruh dunia.

Penyebarannya tidak seperti virus corona, tidak menyebar di udara. Manusia yang terinfeksi hantavirus biasanya bersentuhan dengan tikus (mamalia dari ordo Rodentia) yang membawa virus.

Hantavirus di Amerika dikenal sebagai hantavirus “New World” dan dapat menyebabkan hantavirus pulmonary syndrome (HPS). Hantavirus lainnya dikenal sebagai hantavirus “Old World”, yang kebanyakan ditemukan di Eropa dan Asia dan dapat menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS).

Lembaga CDCP juga menyatakan, hewan pengerat (tikus) di dalam dan sekitar rumah tetap menjadi risiko utama paparan hantavirus. Bahkan orang sehat pun berisiko terkena infeksi HPS jika terpapar virus.

Anehnya, virus ini sekalipun menginfeksi tikus, tetapi tidak menyebabkan penyakit di dalamnya. Dan manusia akan terinfeksi hantavirus apabila telah terjadi kontak dengan urin tikus, air liur, atau tinja, dan tergigit tikus yang terinfeksi.

“HPS tidak dapat ditularkan dari orang ke orang; itu dapat terjadi jika seseorang menyentuh mata, hidung atau mulut mereka setelah menyentuh kotoran tikus, urin, atau air liur”, tulis CDCP.

Hingga saat ini jumlah kasus HPS masih terbilang sedikit sehingga “waktu inkubasi” tidak diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan beberapa informasi, tampak bahwa gejala dapat berkembang antara 1 dan 8 minggu setelah terpapar.

Gejala awal hantavirus adalah kelelahan, demam, dan nyeri otot, terutama pada otot besar paha, pinggul, punggung, dan terkadang bahu. Kemungkinan gejala lain adalah sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut (setengah dari semua pasien HPS mengalami gejala-gejala ini). Selain itu, gejala susulan termasuk paru-paru dipenuhi cairan, dan sesak napas. (Kaka/Red)

BACA JUGA:
Gegara Virus Corona, IOC dan Pemerintah Jepang Sepakat Tunda Olimpiade Tokyo 2020

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here