KUPANG, GARDAMALAKA.COM – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK digelar secara serentak, Senin (16/3/2020), akan tetapi sejumlah sekolah di Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terhambat pelaksanaannya akibat tidak dapat akses jaringan internet (blank spot) sehingga harus lakukan sinkronisasi di pinggir pantai.

Sebagaimana kisah yang disampaikan seorang guru sekaligus panitia penyelenggara UNBK SMKN 1 Amfoang Barat Laut, Jhonex Kuanine, melalui akun facebook-nya, Senin (16/3) bahwa kondisi dan fakta yang dialami sekolahnya adalah kurang lancarnya jaringan Internet.

“Kondisi ini mengharuskan Proktor sekolah segera mengamankan hasil Ujian Siswa dan menyimpannya secara offline”, tulis Jhonex.

Upaya Panitia UNBK dan Proktor Lakukan Sinkronisasi di Pinggir Pantai Soliu Amfoang (Foto: Jhonex)

Ia menguraikan, untuk melakukan Proses Sinkronisasi agar hasil Ujian Siswa dapat disimpan secara offline menggunakan server Pusat UNBK maka server sekolah harus terkoneksi dengan jaringan Internet yang bagus.

Hal ini mengharuskan pihak sekolah bekerja ekstra mengangkut Generator, Server Sekolah dan sarana penunjang lainnya ke pinggir Pantai Soliu demi bisa terkoneksi internet sehingga proses sinkronisasi hasil ujian hari itu bisa dilakukan.

Alhasil, sinkronisasi pun dapat dilakukan dan hasil ujian siswa aman tersimpan.

Sebagai gambaran, kegiatan Ujian Nasional Berbasis komputer (UNBK) bagi SMK Tahun Pelajaran 2020 di seluruh Indonesia sudah sedang digelar secara serentak kecuali provinsi yang telah menyatakan penundaan pelaksanaan UNBK SMK yakni provinsi DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali dan Riau.

Pada saat pelaksanaan tanggal 16-19 Maret 2020 status id server disetting offline. Sekolah diwajibkan menyimpan, menjaga dan melakukan duplikasi VHD sinkron. VHD Sinkron akan digunakan pada waktu pelaksanaan UNBK yang jadwalnya ditunda. (Selus/Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here