
BETUN, GARDAMALAKA.COM – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sinar Pancasila Betun milik Yayasan Marlilu, lembaga pendidikan tinggi keguruan satu-satunya di Kabupaten Malaka melangsungkan Wisuda Perdana bagi 30 mahasiswa/wi.
Antonius Berkanis, Ketua STKIP Sinar Pancasila Betun ketika ditemui media, Sabtu (14/3/2020) di gedung Glory Hall Betun menjelaskan, wisuda hari ini (Sabtu-Red) untuk menjawab air mata orang tua dan para mahasiswa, sekaligus untuk menunjukkan indentitas lembaga bahwa STKIP masih ada, lembaga perguruan tinggi (PT) ini bukan sedang mati.
“Membangun kembali citra STKIP yang selama ini dipandang hampir tidak ada, yang tidak dianggap publik. Tapi hari ini, puji Tuhan, semua masih ada dan lembaga ini ditata menurut aturan perguruan tinggi, yang mengerti akademik perguruan tinggi. Kemudian, ke depan ini STKIP akan akreditasi lagi program studi Geografi dan Bahasa Indonesia”, ungkap Mantan Rektor Unimor ini.

Lebih lanjut pihaknya meminta dukungan semua elemen agar lembaga STKIP mampu memperjuangkan wisuda gelombang kedua dalam Juni 2020 untuk prodi PGSD Geografi dan Bahasa Indonesia.
Ia kemudian menyinggung para wisudawan/ti. Bahwa terlaksananya wisuda untuk 30 wisudawan/ti demi mengangkat citra lembaga, untuk meyakinkan banyak pihak bahwa lembaga PT di wilayah perbatasan ini masih ada.
Sebagai gambaran, lembaga STKIP Sinar Pancasila Betun berdiri tahun 2013 sampai 2016 di bawah Undana dan 2017 berdiri sendiri. Lembaga ini berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste sehingga sangat diharapkan dukungan semua stakeholder untuk kemajuan lembaga pendidikan ini.
“Harapan kami, (lembaga STKIP) diperhatikan lebih khusus karena lembaga pendidikan yang di negara perbatasan, antara negara Timor Leste dan Australia”, tutup mantan Sekjen PMKRI Cabang Kupang ini. (Jes/red)
[…] BACA JUGA: Wisuda 30 Mahasiswa STKIP Bukti Lembaga PT di Wilayah Perbatasan Ini Masih Ada […]