
Catatan Untukmu, Calon Pemimpinku, GARDAMALAKA.COM – Kutulis puisi ini untukmu, mencoba membuka nuranimu. Agar bila kelak kau jadi pemimpin, kau mampu bawa kaumku Sejahtera.
Wahai engkau calon pemimpin baruku, pemimpin nan sejati. Berjanjlah pada diri Anda, bahwa Anda akan memberi kehangatan saat rakyat kedinginan; bukan menambah es penderitaan bagi rakyat.
Wahai calon pemimpim baruku, berjanjilah pada diri Anda, bahwa anda akan menyembuhkan luka sang petani, nelayan, buruh, yang kesakitan karena ditindas dan dilukai oleh penguasa tirani. Yakinkan Anda mampu menepis busur panah kepedihan itu; bukan menambah luka bagi petani dan buruh.
Wahai calon pemimpin baruku, berjanjilah bahwa Anda akan menyapa rakyat yang haus akan keadilan; bukan menutup kaca mobilmu ketika rakyat mulai mendekat.
Wahai calon pemimpin baruku, Tulus ikhlaslah dalam memimpin daerah ini. Aku yakin ketulusanmu tak lenyap hanya karna ocehan oposisi.
Wahai calon pemimpin baruku, berikan kesejahteraan bagi rakyat bukan retorika semata, ketika Anda telah terpilih. Wujudkan janjimu atau aku bersuara di depanmu menagih janji politikmu.
Wahai calon pemimpinku, orasimu di panggung politik kunantikan. Kuyakin atas nama rakyat, kaulah harapan pemimpin daerah ini.
Wahai calon pemimpinku yang baru…Dengarlah suara rakyat kecilmu…Jangan hanya melihat tanpa berbuat…Kuingin rakyat merasakan manis keadilan…Tanpa kau menjanjikan hal yang mewah.
Wahai calon pemimpinku yang baru, daerahku kaya nian, jangan kau merusak dengan idemu yang konyol, tapi selalu bertanyalah kepada rakyatmu apabila anda terpilih.
Wahai calon pemimpin baruku, ingatlah selalu kata-kataku, jangan merasa menguasai atas kekuasaan rakyat ketika Anda telah berkuasa.
Dengarlah harapan atas nama rakyat ini, wahai calon pemimpin baruku, pakaianmu yang mewah bukanlah milikmu tapi milik rakyat. Tanamlah nama rakyat di dalam hatimu hingga kau tak salah langkah atau rakyat akan mengamuk.
Wahai calon pemimpin baruku, tanyakan pada rakyat setiap kali Anda bertindak. Nomorsatukan rakyat dalam memimpin, engkau aku sebut pemimpin sejati.
Wahai calon pemimpin baruku, ingatlah selalu bahwa orang-orang kecil itulah yang membuat Anda duduk di kursi yang empuk itu. Engkau tak boleh lupa akan jasa mereka yang telah memberikanmu dukungan, sekaligus menitip harapan untukmu.
Wahai calon pemimpin baruku, dengarkanlah permintaanku satu kali lagi. Simpan dan tanamlah dalam hatimu, hingga dalam tidurmu pun engkau selalu memikirkannya. Kuhanya minta satu darimu: SEJAHTERAKANLAH rakyat MALAKA tanpa memandang bulu.
Karya: Bara Bria-BBI
Catatan:
Kunantikan orasimu di panggung politik, dan kau tunggulah orasiku di depan kantor rakyat ketika Anda hanya mengumbar janji semata.